80 Mahasiswa DKV ISI Surakarta Eksplorasi Anyaman Tradisional untuk Desain Kemasan Modern
March 21, 2025 2025-07-03 22:4580 Mahasiswa DKV ISI Surakarta Eksplorasi Anyaman Tradisional untuk Desain Kemasan Modern

80 Mahasiswa DKV ISI Surakarta Eksplorasi Anyaman Tradisional untuk Desain Kemasan Modern
Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) FSRD ISI Surakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pendidikan modern. Sebanyak 80 mahasiswa terlibat dalam Workshop Pembuatan Kemasan Tradisional bertajuk “Teknik Pembuatan Kemasan Ketupat”. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Desain Grafis Periklanan, dengan fokus utama pada perancangan prototipe kemasan estetis dan fungsional menggunakan teknik anyaman.
Workshop ini berlangsung pada Kamis, 20 Maret 2025, di Ruang Kuliah Lantai I Gedung V Jurusan Desain, Kampus FSRD ISI Surakarta, Mojosongo. Kegiatan ini mencakup sesi teori, praktik, dan presentasi, yang difasilitasi oleh tim dosen pengampu, yaitu Ipung Kurniawan Yunianto, Monica Revias Purwa Kusuma, Ditya Fajar Rizkizha, dan Asmoro Nurhadi Panindias.
Dr. Sumarno, dosen sekaligus Ketua Program Studi Desain Produk Industri ISI Surakarta, hadir sebagai narasumber dalam workshop ini. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama workshop adalah membekali mahasiswa dengan keterampilan desain kemasan tradisional, meningkatkan kreativitas, dan mengintegrasikan budaya lokal ke dalam desain modern.
“Selain itu, kegiatan ini sekaligus mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) ISI Surakarta yang berbasis pembelajaran budaya,” ungkapnya. Menurut Dr. Sumarno, peserta akan mempelajari teori desain kemasan, mempraktikkan langsung teknik anyaman ketupat, dan kemudian mengembangkan desain visual yang inovatif.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kompetensi praktis mahasiswa, melestarikan tradisi pembuatan kemasan ketupat, serta memperkaya portofolio akademik mereka dengan solusi desain yang marketable dan relevan dengan industri.
Ipung Kurniawan Yunianto, salah satu dosen Prodi DKV, menyatakan bahwa workshop ini penting untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan konsep desain berkelanjutan. “Ini membuka peluang pengembangan produk kemasan tradisional yang berdaya saing,” ujarnya.
Ia juga berharap, “workshop ini menjadi model pembelajaran berbasis budaya yang berkelanjutan, memposisikan Prodi DKV sebagai penghasil desainer muda yang peka terhadap warisan budaya Nusantara dan kebutuhan industri kreatif.”
Melalui kegiatan semacam ini, Prodi Desain Komunikasi Visual ISI Surakarta terus berupaya mencetak desainer yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan budaya dan mampu membawa nilai-nilai lokal ke kancah global.